Kemandulan sering kali menjadi masalah yang menyulitkan bagi banyak pasangan yang menginginkan keturunan. Meskipun sering kali perhatian lebih banyak diberikan kepada wanita, pria juga dapat mengalami gangguan kesuburan yang menyebabkan kemandulan. Artikel ini akan membahas apakah kemandulan pada pria bisa disembuhkan, penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasinya.
Kemandulan atau infertilitas pada pria dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi kesuburan. Beberapa penyebab utamanya antara lain:
Beberapa tanda dan gejala yang dapat menunjukkan kemandulan pada pria meliputi:
Pria dengan ketidakseimbangan hormon mungkin memiliki rambut tubuh yang lebih sedikit dibandingkan pria pada umumnya.
Gangguan hormon dapat menyebabkan penurunan dorongan seksual pada pria.
Kesulitan ereksi atau ejakulasi dapat menjadi tanda adanya masalah kesuburan.
Kadar sperma yang rendah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi dan varikokel.
Testis yang bengkak atau nyeri bisa menjadi tanda adanya varikokel atau infeksi.
Sindrom Kallman dapat menyebabkan gangguan penciuman dan masalah kesuburan.
Sindrom Klinefelter dapat menyebabkan testis yang kecil dan padat, serta masalah hormon.
Kelebihan hormon estrogen dapat menyebabkan pembesaran payudara dan mempengaruhi kesuburan.
Kabar baiknya, kemandulan pada pria bisa diatasi dengan pengobatan yang tepat. Penanganan kemandulan pada pria biasanya difokuskan pada perbaikan kualitas sperma. Beberapa metode pengobatan meliputi:
Selain pengobatan medis, beberapa tips berikut dapat membantu meningkatkan kesuburan pria:
Konsumsi makanan bergizi dan tidur cukup dapat meningkatkan kesehatan dan kesuburan secara keseluruhan.
Obesitas dapat mempengaruhi kesuburan, sehingga menurunkan berat badan dengan cara yang sehat sangat dianjurkan.
Mengurangi konsumsi alkohol dapat meningkatkan kadar hormon testosteron dan kualitas sperma.
Suplemen seperti vitamin C, vitamin D, zinc, dan antioksidan dapat membantu meningkatkan kualitas sperma.
Jika Anda mengalami kesulitan memiliki keturunan meskipun telah berhubungan seksual secara rutin selama setahun, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan yang tepat.