Kesehatan

Apa Penyebab Penyakit Gonore pada Pria? Ini penjelasannya!

by Penulis - Jumat, 26 Juli 2024 11:07
IMG

Gonore, juga dikenal sebagai kencing nanah, adalah salah satu penyakit menular seksual yang dapat mempengaruhi pria maupun wanita. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae, yang sangat menular dan dapat menyerang berbagai bagian tubuh. Penyakit ini memerlukan perhatian medis segera karena dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Penyebab Gonore

Penyebab utama penyakit gonore pada pria adalah bakteri Neisseria Gonorrhoeae. Bakteri ini biasanya ditemukan di cairan penis dan dapat menyebar melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral. Selain itu, penggunaan mainan seks yang terkontaminasi dan hubungan seksual tanpa kondom juga meningkatkan risiko penularan gonore. Bahkan, ada bukti yang menunjukkan bahwa penyakit ini bisa ditularkan melalui ciuman dengan lidah, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan hal ini.

Infeksi gonore juga bisa terjadi pada bayi yang baru lahir jika ibunya terinfeksi selama kehamilan. Pada bayi, gonore paling sering menyerang mata, yang dapat menyebabkan kebutaan jika tidak segera diobati.

Gejala Gonore pada Pria

Gejala gonore pada pria bisa sangat bervariasi dan seringkali tidak langsung muncul setelah terinfeksi. Beberapa gejala umum yang sering muncul meliputi:

  • Sensasi terbakar saat buang air kecil.
  • Keluarnya cairan kental berwarna kuning atau hijau dari penis (kencing nanah).
  • Testis yang terasa nyeri atau bengkak.

Jika terjadi infeksi pada dubur, pria mungkin akan mengalami gatal pada dubur, rasa sakit, pendarahan, dan gerakan usus yang menyakitkan. Infeksi gonore pada tenggorokan dapat menyebabkan sakit tenggorokan berkepanjangan, peradangan, kemerahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

Faktor Risiko Gonore

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi gonore meliputi:

  • Berusia muda.
  • Memiliki banyak pasangan seks.
  • Berhubungan seksual dengan pasangan yang memiliki banyak pasangan seksual.
  • Memiliki infeksi menular seksual lainnya.
  • Pernah terdiagnosis gonore sebelumnya.

Jika Anda aktif secara seksual, penting untuk berbicara jujur dan terbuka dengan penyedia layanan kesehatan mengenai risiko dan perlunya pemeriksaan gonore atau penyakit menular seksual lainnya. Melakukan pemeriksaan rutin dapat membantu dalam deteksi dini dan pengobatan yang lebih efektif.

Diagnosis Gonore

Untuk mendeteksi infeksi gonore, dokter akan menganalisis sampel sel melalui beberapa metode, antara lain:

1. Tes Urine

Metode ini dapat membantu mengidentifikasi bakteri di uretra. Tes urine sering digunakan sebagai langkah awal dalam mendiagnosis gonore, terutama pada pria yang menunjukkan gejala.

2. Tes Darah

Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah infeksi sudah menyebar ke dalam darah. Meskipun kurang umum, tes darah bisa digunakan jika ada kecurigaan bahwa infeksi telah mencapai aliran darah dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut.

3. Pemeriksaan Sampel Cairan

Dokter akan menyeka area yang diduga terinfeksi, seperti penis, tenggorokan, atau dubur, untuk mendapatkan sampel cairan yang kemudian diperiksa di laboratorium. Cara ini paling akurat untuk mendeteksi adanya bakteri Neisseria Gonorrhoeae pada area yang terinfeksi.

Bagi wanita, terdapat alat tes rumah yang bisa digunakan untuk mengambil sampel dari vagina yang kemudian dikirim ke laboratorium untuk diuji. Alat ini memudahkan wanita untuk melakukan pemeriksaan awal sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Pengobatan Gonore

Setelah hasil tes menunjukkan adanya infeksi gonore, pengobatan yang umum diberikan adalah suntikan antibiotik dan obat oral. Pengidap dan pasangannya dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual hingga perawatan selesai dan dinyatakan sembuh untuk mencegah penyebaran infeksi.

Antibiotik yang biasa digunakan termasuk ceftriaxone yang diberikan melalui suntikan, dan azithromycin atau doxycycline yang diberikan secara oral. Pengidap juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ulang setelah beberapa minggu untuk memastikan infeksi benar-benar hilang.

Penting untuk menyelesaikan seluruh pengobatan yang diresepkan oleh dokter meskipun gejala sudah membaik. Menghentikan pengobatan terlalu cepat dapat menyebabkan infeksi tidak sembuh sepenuhnya dan meningkatkan risiko resistensi antibiotik.

Komplikasi Gonore

Jika tidak diobati dengan tepat, gonore dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti:

  • Infeksi menyebar ke darah atau sendi, menyebabkan kondisi yang disebut gonococcal arthritis.
  • Infeksi pada testis dapat menyebabkan epididimitis, yang dapat mempengaruhi kesuburan.
  • Peningkatan risiko tertular atau menularkan HIV/AIDS.
  • Pada wanita, gonore dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PID), yang dapat menyebabkan infertilitas atau kehamilan ektopik.

Pencegahan Gonore

Beberapa langkah pencegahan untuk menghindari infeksi gonore meliputi:

  • Menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual.
  • Memiliki pasangan seksual yang saling setia.
  • Melakukan pemeriksaan rutin jika aktif secara seksual.
  • Hindari berbagi mainan seks dan pastikan untuk membersihkannya dengan benar sebelum digunakan oleh orang lain.

Kesimpulan

Gonore adalah penyakit menular seksual yang serius dan memerlukan penanganan segera. Bakteri Neisseria Gonorrhoeae adalah penyebab utama infeksi ini, yang dapat menyebar melalui hubungan seksual tanpa pengaman. Dengan memahami penyebab, gejala, faktor risiko, dan metode diagnosis serta pengobatan, kita dapat lebih waspada dan melakukan langkah pencegahan yang tepat.

Baca Juga: Ciri Penyakit Herpes Genitalis: Gejala dan Pencegahan

Baca Juga: Jantung Lemah Tidak Boleh Makan Apa? Simak Penjelasannya!