Posisi bayi dalam kandungan sangat mempengaruhi proses persalinan, terutama saat mendekati waktu kelahiran. Salah satu posisi yang dapat menyulitkan proses persalinan adalah posisi melintang, di mana kepala bayi berada di satu sisi tubuh ibu dan kakinya di sisi lain. Posisi ini biasanya mengharuskan persalinan melalui operasi caesar, karena bayi tidak berada dalam posisi yang sesuai untuk dilahirkan melalui jalan lahir.
Posisi bayi melintang jarang terjadi, namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi posisi ini. Beberapa penyebab umum bayi melintang antara lain:
Jika bayi tetap berada dalam posisi melintang, beberapa komplikasi dapat muncul, antara lain:
Untuk mengatasi bayi yang melintang, beberapa metode dapat dilakukan. Salah satunya adalah koreksi luar, yaitu prosedur medis yang dilakukan untuk mengubah posisi bayi dengan memutar tubuhnya menggunakan tekanan di perut ibu. Namun, tindakan ini hanya dapat dilakukan oleh dokter profesional dan umumnya disarankan setelah usia kehamilan mencapai 34 minggu.
Selain prosedur medis, Anda juga dapat mencoba beberapa posisi tidur yang dapat membantu bayi kembali ke posisi yang benar.
Posisi tidur yang tepat bisa membantu bayi kembali ke posisi ideal, yaitu kepala di bawah dan bokong di atas. Beberapa posisi tidur yang dapat dicoba oleh Anda adalah:
Posisi tidur miring ke kiri adalah posisi yang sering dianjurkan untuk ibu hamil, termasuk yang memiliki bayi melintang. Tidur miring ke kiri dapat meningkatkan sirkulasi darah dan memberikan lebih banyak ruang bagi janin untuk bergerak ke posisi yang benar.
Meninggikan kaki saat tidur dapat membantu memanfaatkan gaya gravitasi untuk mengubah posisi bayi. Ini juga dapat mengurangi pembengkakan pada kaki yang sering terjadi selama kehamilan.
Posisi pelvic tilt atau tilt pinggul juga dapat membantu. Caranya adalah dengan berbaring terlentang dan mengangkat pinggul secara perlahan, sehingga memberikan ruang bagi bayi untuk bergerak. Lakukan gerakan ini selama 30-45 detik dan ulangi beberapa kali sehari.
Selama hamil, sebaiknya hindari tidur telentang. Tidur telentang dapat memberikan tekanan pada pembuluh darah utama, yang dapat mengganggu sirkulasi darah dan oksigen yang penting untuk bayi. Posisi ini juga dapat menyebabkan masalah pencernaan, sakit punggung, dan penurunan tekanan darah.
Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau bidan mengenai posisi tidur yang tepat dan aman untuk mengatasi bayi melintang. Dokter dapat memberikan panduan lebih lanjut dan memonitor perkembangan kehamilan Bunda secara rutin.
Baca Juga: Tanda Kehamilan Saat KB 1 Bulan: Apa yang Perlu Diketahui
Baca Juga: Ciri-Ciri Wanita Mandul: Kenali Gejala dan Penyebabnya